Struktur Teks Eksposisi Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup


Struktur Teks Eksposisi Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup

Menentukan struktur teks eksposisi pada teks upaya melestarikan lingkungan hidup

Daftar Isi

1. Menentukan struktur teks eksposisi pada teks upaya melestarikan lingkungan hidup


Jawaban:

Teks eksposisi itu adalah suatu teks yang dibuat untuk menyatakan pendapat dan argumen. Struktur dari teks eksposisi yakni, tesis, argumen-argumen, dan kesimpulan. Tesis atau dapat disebut pendapat merupakan pembuka dari teks eksposisi. Bagian ini didapatkan suatu pendapat yang pokok yang dikemukakan penulis kepada permasalahan pada teks eksposisi.

Argumen-argumen itu merupakan gagasan penjelas agar menyambung terhadap tesis yang dikemukakan. Pada argumen menyajikan fakta-fakta, alasan yang logis, data yang telah kita temukan dan pernyataan ahli-ahli. Argumen-argumen yang bagus adalah argumen yang mendukung terhadap pendapat yang dikemukakan penulis. Struktur teks eksposisi yang terakhir merupakan kesimpulan atau disebut penegasan ulang, yaitu menjelaskan kembali dari pendapat paling awal kemudian menambahkan saran. Berikut menganalisis struktur teks eksposisi

Penjelasan:Bagian tesis itu terdapat pada paragraf pertama sampai paragraf kedua. Bagian argumen-argumen terdapat pada paragraf ketiga sampai dengan paragraf yang ke tujuh. Kemudian bagian terakhir penegasan ulang terdapat pada paragraf terakhir yakni kedelapan. Kami menyediakan jawaban pada artikel ini tanpa teks eksposisi.


2. Carilah Struktur Teks Eksposisi di dalam teks Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup.​


Jawaban:

strutur teks eksposisi

terdiri dari tesis atau pernyataan pendapat,argumen argumen dan penegas ulang

Penjelasan:

semiga membantu

maaaf kaloo salah

maaf yaa


3. analisisi pada struktur teks eksposisi upaya melestarikan lingkungan hidup


upaya melestarikan lingkungan hidup adalah tidak membuang sampah sembarangan, tidak menebang pohon sembarangan, tidak membakar hutan untuk membuka lahan baru,menjaga kelestarian hutan semoga bermanfaat maaf klu salah ya

4. Tulis pertanyaanmu di sini (pertanyaan simpel & jelas lebih cepat terjawab) Struktur teks eksposisi tentang upaya melestarikan lingkungan hidup


1)buanglah sampah pada.....?
dan jangan membuang sampah pada lingkungan sekitar

5. JANGAN ASAL JAWABBanyak usaha yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Upaya yang dimaksud adalah upaya rekonsiliasi, perubahan konsep atau pemahaman tentang alam dan menanamkan budaya pelestari.Jenis pola pengembangan paragraf pada penggalan teks eksposisi di atas adalah...A.deduktif c. induktifB.campuran d. deduktif-induktif(1) Penerapan konsep pembangunan berkelanjutan pada saat ini ternyata jauh dari harapan. (2) Kesulitan penerapannya terutama terjadi di negara berkembang, salah satunya Indonesia.(3) Sebagai contoh, setiap tahun di negara kita diperkirakan terjadi penebangan hutan seluas 3.180.243 ha (atau seluas 50 kali luas kota Jakarta). (4) Hal ini juga diikuti oleh punahnya flora dan fauna langka. (5) Kenyataan ini sangat jelas menggambarkan kehancuran alam yang terjadi saat ini yang diikuti bencana bagi manusia.Kalimat penjelas pada penggalan teks eskposisi di atas ditandai dengan nomor...A.1 c. 5B.1, 2, 3, dan 4 d. 2, 3, 4, dan 5Di bawah ini merupakan struktur teks eksposisi, kecuali....A.Pembukaan c. PendapatB.Argumen d. RangkumanPada bagian penutup dalam sebuah teks eksposisi harus dilengkapi dengan penegasan yang dikemukakan penulis dalam bentuk....a. Sama c. Samar-samarb. Jelas d. BaikDalam bagian suatu teks eksposisi terdapat pendapat dari penulis yang dapat dipermasalahkan. Bagian ini merupakan gagasan utama tentang permasalahan teks eksposisi. Permasalahan tersebut harus dilandasi dengan.....A.Fakta c. InisialB.Nama asli penulis d. Data lengkap​


Jawaban:

1. A. deduktif

karena terletak pada awal paragraf

2. C

3. D

karena struktur teks eksposisi hanya 3 yaitu(tesis/pembuka, argumen, dan pendapat/penegasan ulang)

4. B

5. A


6. Bacalah teks eksposisi yang berjudul “Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup” kemudian tentukan strukturnya!​


Penjelasan:

jika kita ingin melestarikan lingkungan hidup maka janganlah kamu membuang sampah sembarangan jangan menebang pohon sembarangan

jakarta adalah kota metropolitan yang dimana disana adalah tempat berdirinya tugu monas yaitu lambang di indonesia yang tepatnya berada di jakarta ibu kota indonesia jakarta adalah kota besar dan megah tetapi walaupun jakarta kota yang besar tetapi mereka sering terjadi kebanjiran kenapa kok bisa tentu bisa karen orang orang yang ada di jakarta mereka jorok mereka kurang peka terhadap lingkungan mereka sendiri


7. Analisis teks eksposisi upaya pelestarian lingkungan hidup yang meliputi struktur teks eksposisi : thesis,argumen,dan penegasan ulang


thesis :upaya pelestarian lingkungan
hidup.
argumen :
-melakukan penghijauan akn meningkatkan kadar oksigen
-jumlah kadar air bersih meningkat
-ekosistem baik darat maupun air akn terus lestari dan meningkat
jadi pelestarian lingkungan hrs d tingkatkan utk kelangsungan hidup dan terciptanya kehidupan yg sehat..

8. Analisislah struktur dari teks eksposisi yang berjudul "upaya melestarikan lingkungan hidup"!​


Jawaban:Permasalahan seputar lingkungan hidup selalu terdengar. Segala macam pemberitaan tentang kerusakan lingkungan hidup tidak lagi asing di pengamatan dan pendengaran kita. Peristiwa demi peristiwa terjadi tanpa kompromi. Kapan dan dimana akan terjadi, manusia hanya bisa mereka-reka. Dan melalui pemanfaatan kecanggihan teknologi yang ada, manusia hanya bisa menghindar dan menyelamatkan diri. Oleh karena itu, tak jarang keresahan dan kecemasan manusia akan suatu efek yang lebih besar, terus menerus membayangi hidup manusia. Dengan demikian, timbullah persepsi bahwa alam adalah musuh bagi manusia, sehingga tingkat kewaspadaan manusia pun semakin meningkat.

Kejadian demi kejadian yang dialami di dalam negeri ini telah memberi dampak yang sangat besar. Tidak sedikit kerugian yang dialami, termasuk nyawa manusia juga. Namun hal yang perlu dipertanyakan, apakah pengalaman tersebut sudah cukup menyadarkan manusia untuk melihat kesalahan dalam dirinya? Ataukah manusia justru merasa lebih nyaman dengan sikap menghindar dan menyelamatkan diri tanpa suatu pencarian solusi yang lebih baik dan lebih tepat lagi?

Menurut saya, ada beberapa usaha yang mestinya dilakukan oleh manusia dalam upaya pelestarian lingkungan hidup, yaitu upaya rekonsiliasi, perubahan konsep atau pemahaman tentang alam dan menanamkan budaya pelestari.

Upaya Rekonsiliasi

Kenyataan kerusakan lingkungan hidup dan efeknya terus berlangsung dan terjadi. Manusia cenderung untuk menangisi nasibnya. Lama-kelamaan tangisan terhadap nasib itu terlupakan dan dianggap sebagai hembusan angin yang berlalu. Bekas tangisan karena efek dari kerusakan lingkungan yang dialaminya hanya tinggal menjadi suatu memori untuk dikisahkan. Tapi perlu diingat bahwa tidaklah cukup jika manusia hanya sebatas menangisi nasibnya, tetapi pada kenyataannya tidak pernah sadar bahwa semua kejadian tersebut adalah hasil dari suatu perilaku dan tindakan yang patut diperbaiki dan diubah.

Setiap peristiwa dan kejadian alam sebagai akibat dari kerusakan lingkungan hidup merupakan suatu pertanda bahwa manusia mesti sadar dan berubah. Upaya rekonsiliasi menjadi suatu sumbangan positif yang perlu disadari. Tanpa sikap rekonsiliasi, maka kejadian-kejadian alam sebagai akibat kerusakan lingkungan hidup hanya akan menjadi langganan yang terus-menerus dituai.

Lalu, usaha manusia untuk selalu menghindarkan diri dari akibat kerusakan lingkungan hidup tersebut hendaknya bukan dipahami sebagai suatu kenyamanan saja. Tetapi justru kesempatan itu menjadi titik tolak untuk memulai suatu perubahan. Perubahan untuk dapat mencegah dan meminimalisir efek yang lebih besar. Jadi, sikap rekonsiliasi dari pihak manusia dapat memungkinkannya melakukan perubahan demi kenyamanan di tengah-tengah lingkungan hidupnya.

Perubahan Konsep Manusia Tentang Alam

Salah satu paham yang mungkin menjadi akar permasalahan seputar kerusakan lingkungan hidup adalah terjadinya pergeseran konsep manusia tentang alam. Berbagai fakta kerusakan lingkungan hidup yang terjadi di dalam tanah air kita tidak lain adalah hasil dari suatu pergeseran pemahaman manusia tentang alam. Cara pandang tersebut melahirkan tindakan yang salah dan membahayakan. Misalnya, konsep tentang alam sebagai obyek. Konsep ini seolah-olah bahkan secara terang-terangan memberi indikasi bahwa manusia cenderung untuk mempergunakan alam semau gue. Dan tindakan dan perilaku manusia dalam mengeksplorasi alam terus terjadi, tanpa disertai suatu pertanggung jawaban bahwa alam perlu dijaga keutuhan dan kelestariannya.

Oleh karena itu, tak jarang pula binatang-binatang yang seharusnya dilindungi pada akhirnya menjadi korban perburuan manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab. Pemabalakan liar yang terjadi pun tak dapat dibendung lagi. Pencemaran tanah dan air sudah menjadi lagu lama yang terus dinikmati. Dan permasalahan seputar polusi telah menjadi semacam udara segar yang terus dihirup manusia tanpa menyadari bahwa terdapat kandungan toksin yang membahayakan. Jadi, di sini alam merupakan obyek yang terus menerus dieksplorasi dan dipergunakan sejauh manusia membutuhkannya.

Berhadapan dengan kenyatan demikian, maka menurut saya perlu suatu perubahan konsep yang baru. Konsep yang dimaksud adalah melihat alam sebagai subyek. Konsep alam sebagai subyek berarti manusia dalam mempergunakan alam membutuhkan kesadaran dan rasa tanggung jawab. Di sini tampak bahwa manusia dalam kesaksian hidupnya dapat menghargai dan mempergunakan alam secara efektif dan bijaksana. Misalnya, orang Papua memahami alam sebagai ibu yang memberi kehidupan. Artinya alam dilihat sebagai ibu yang daripadanya manusia dapat memperoleh kehidupan. Oleh karena itu, tindakan yang merusak lingkungan secara tidak langsung telah merusak kehidupan itu sendiri

Penjelasan:eemoga membantu

Jawaban:

yang sangat besar. Tidak sedikit kerugian yang dialami, termasuk nyawa manusia juga. Namun, hal yang perlu dipertanyakan, apakah pengalaman tersebut sudah cukup menyadarkan manusia untuk melihat kesalahan dalam dirinya? Ataukah manusia justru merasa lebih nyaman dengan sikap menghindar dan menyelamatkan diri dengan tidak memberikan solusi yang lebih baik dan lebih tepat lagi?

2. Argumentasi

Kerusakan lingkungan hidup dan efeknya terus berlangsung dan terjadi. Manusia cenderung untuk menangisi nasibnya. Lama-kelamaan tangisan terhadap nasib itu terlupakan dan dianggap sebagai embusan angin yang berlalu. Bekas tangisan karena efek dari kerusakan lingkungan yang dialaminya hanya tinggal menjadi suatu memori untuk dikisahkan. Namun, perlu diingat bahwa tidaklah cukup jika manusia hanya sebatas menangisi nasibnya, tetapi pada kenyataannya tidak pernah sadar bahwa semua kejadian tersebut adalah hasil dari suatu perilaku dan tindakan yang patut diperbaiki dan diubah.

3. Argumentasi

Setiap peristiwa dan kejadian alam yang diakibatkan oleh kerusakan lingkungan hidup merupakan suatu pertanda bahwa manusia mesti sadar dan berubah. Upaya rekonsiliasi menjadi suatu sumbangan positif yang perlu disadari. Tanpa sikap rekonsiliasi, kejadian-kejadian alam sebagai akibat kerusakan lingkungan hidup hanya akan menjadi langganan yang terus-menerus dialami.

4. Argumentasi

Lalu, usaha manusia untuk selalu menghindarkan diri dari akibat kerusakan lingkungan hidup tersebut hendaknya bukan dipahami sebagai suatu kenyamanan saja. Akan tetapi, justru kesempatan itu menjadi titik tolak untuk memulai suatu perubahan. Perubahan untuk dapat mencegah dan meminimalisasi efek yang lebih besar. Jadi, sikap rekonsiliasi dari pihak manusia dapat memungkinkannya melakukan perubahan demi kenyamanan di tengah-tengah lingkungan hidupnya.

5. Argumentasi

Salah satu akar permasalahan seputar kerusakan lingkungan hidup adalah terjadinya pergeseran pemahaman manusia tentang alam. Berbagai fakta kerusakan lingkungan hidup yang terjadi di tanah air adalah hasil dari suatu pergeseran pemahaman manusia tentang alam. Cara pandang tersebut melahirkan tindakan yang salah dan membahayakan. Misalnya, konsep tentang alam sebagai objek. Konsep ini memberi indikasi bahwa manusia cenderung untuk mempergunakan alam seenaknya. Tindakan dan perilaku manusia dalam mengeksplorasi alam terus terjadi tanpa disertai suatu pertanggungjawaban bahwa alam perlu dijaga keutuhan dan kelestariannya.

6. Argumentasi

Banyak binatang yang seharusnya dilindungi justru menjadi korban perburuan manusia yang tidak bertanggung jawab. Pembalakan liar yang terjadi pun tak dapat dibendung lagi. Pencemaran tanah dan air sudah menjadi kebiasaan yang terus dilakukan. Polusi udara sudah tidak disadari bahwa di dalamnya terdapat kandungan toksin yang membahayakan. Jadi, alam merupakan objek yang terus menerus dieksploitasi dan dipergunakan manusia.

7. Penegasan ulang

Berdasarkan kenyatan demikian, diperlukan suatu perubahan konsep baru. Konsep yang dimaksud adalah melihat alam sebagai subjek. Konsep alam sebagai subjek berarti manusia dalam mempergunakan alam membutuhkan kesadaran dan rasa tanggung jawab. Di sini seharusnya manusia dalam hidupnya dapat menghargai dan mempergunakan alam secara efektif dan bijaksana. Misalnya, orang Papua memahami alam sebagai ibu yang memberi kehidupan. Artinya alam dilihat sebagai ibu yang darinya manusia dapat memperoleh kehidupan. Oleh karena itu, tindakan merusak lingkungan secara tidak langsung telah merusak kehidupan itu sendiri.

Kesimpulan

Teks eksposisi tersusun atas struktur tesis, argumentasi, dan penegasan ulang.

Pelajari lebih lanjut

Materi teks eksposisi.

Skedar membantu saja


9. Hari Bumi baru saja berlalu, tetapi seolah tanpa gaung. Kerusakan lingkungan terus terjadi dengan keserakahan manusia sebagai faktor paling dominan. Keserakahan untuk mengeruk keuntungan pertumbuhan ekonomi membuat eksploitasi alam berlangsung tanpa batas. Sebenarnya kesadaran sudah muncul, dan dunia telah mengupayakan sejumlah kesepakatan untuk membangun secara berkelanjutan dengan mengendalikan kerusakan lingkungan. Namun, faktanya kerusakan ekologi semakin menjadi-jadi. Nota Pastoral Konferensi Waligereja Indonesia tahun ini bertopik keterlibatan gereja dalam melestarikan keutuhan ciptaan. Dalam nota ini, Gereja ingin mengajak seluruh umat Katolik memberikan perhatian, meningkatkan kepedulian, dan bertindak partisipatif dalam menjaga, memperbaiki, melindungi, dan melestarikan keutuhan ciptaan dari segala kerusakan. Gereja memandang lingkungan hidup sebagai segala sesuatu yang ada di sekitar makhluk hidup, termasuk manusia, berupa benda, daya, dan keadaan yang memengaruhi kelangsungan makhluk hidup baik langsung maupun tidak langsung. Dalam lingkungan hidup terdapat ekosistem, yaitu unsur-unsur lingkungan hidup, baik yang hidup (biotik) seperti manusia, tumbuhan, hewan, maupun yang tak hidup (abiotik) seperti tanah, air, dan udara. Semua saling berhubungan dan saling memengaruhi. Dengan demikian, manusia bersama ciptaan yang lain adalah bagian dari lingkungan hidup. Lingkungan hidup menyediakan berbagai kebutuhan manusia serta menentukan dan membentuk kepribadian, budaya, dan pola kehidupan masyarakat. Karena itu, dalam memanfaatkan sumber daya alam, manusia harus memperhatikan tujuan dan dampak yang akan ditimbulkan. Sangatlah penting untuk melindungi sumber daya hayati, melestarikan keanekaan hayati, dan bijak mengelola sumber daya hutan dan laut. Kesadaran lingkungan Kesadaran masyarakat mengenai lingkungan hidup adalah hal penting dewasa ini. Kesadaran ini sesungguhnya bukan sekadar bagaimana menciptakan suasana indah atau bersih saja, melainkan juga masuk pada kewajiban manusia untuk menghormati hak-hak orang lain, yaitu menikmati keseimbangan alam. Dengan demikian, kegiatan-kegiatan yang tidak berpihak kepada kelestarian lingkungan sedini mungkin dapat dihindari. Namun, faktanya tumbuhnya kesadaran tersebut belum terlihat mengingat kondisi lingkungan kita yang hari ini sungguh-sungguh memprihatinkan. Bermacam bencana alam masih terjadi silih berganti. Semakin banyak kawasan Indonesia yang terendam banjir, padahal dahulu termasuk wilayah aman. Banjir yang terkait dengan kerusakan hutan sebagai kawasan resapan, di sisi lain dibarengi makin canggihnya modus para perusak hutan. Inilah jalinan tali-temali yang sulit diurai. Manusia dan keserakahan Menurut Tjokrowinoto (1996), semua kesalahan ini tidak pernah diperhitungkan para pelaku ekonomi yang rakus. Keberhasilan paradigma pertumbuhan ekonomi dalam meningkatkan kesejahteraan kerap harus dicapai melalui pengorbanan (at the expense of) berupa deteriorasi ekologis baik yang berwujud menurunnya kesuburan tanah, penyusutan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, maupun desertifikasi. Upaya mewujudkan masyarakat berkelimpahan (affluent society) ternyata harus disertai dengan pengorbanan yang membahayakan. Masyarakat kecil di dataran rendah harus menanggung amukan badai banjir lumpur akibat resapan yang sudah tidak lagi memadai. Perkembangan kapitalisme yang semakin tidak tentu arah, terutama berkaitan dengan penyelamatan alam, membuat manusia terus berhadapan dengan berbagai problem lingkungan. Dari hari ke hari, gejala dan bentuk kerusakan alam semakin berkembang tidak terduga. Andre Gorz (2002) dalam Ekologi dan Krisis Kapitalisme menyatakan, manusia sedang menghadapi situasi semakin meningkatnya kelangkaan sumber daya alam. Solusi dari krisis itu bukan pemulihan ekonomi, melainkan dengan pembalikan logika kapitalisme yang cenderung berorientasi pada penumpukan keuntungan (profit) untuk lebih seimbang antara kebutuhan dan aspek untuk mencapai kebutuhan itu sendiri. Perkembangan kapitalisme yang semakin maju telah melahirkan krisis lingkungan serius karena konsep pembangunan lebih banyak diarahkan oleh logika-logika kapitalisme. Alam diperas untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia yang tidak henti-hentinya menciptakan teknologi tak ramah lingkungan. Karena itu, berbagai praktik pembangunan dan juga industrialisasi di negara kita hendaknya terus-menerus kita kritisi dari sudut proses dan dampak dari kebijakan tersebut. PERTANYAAN SAYA TENTUKAN TABEL ANALISIS STRUKTUR ISI DAN CIRI BAHASA TEKS EKSPOSISI TERSEBUT 1. JUDUL 2. TESIS 3. ARGUMEN 4. SIMPULAN 5. MENGGUNAKAN KATA YANG MENUNJUKKAN SIKAP PENULIS 6. MENGGUNAKAN KATA YANG MENUNJUKKAN HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT THANKYOU :)


1) judul : Kerusakan Lingkungan karena Keserakahan Manusia / Krisis Lingkungan.
2) Tesis : Kalimat 1-22 (hari bumi...sulit diurai.)
3) Argumen : kalimat 23-32
4) simpulan : kalimat 33. (karena itu....)
5) menunjukkan sikap penulis: "sebenarnya kesadaran sudah muncul...."
6) hub sebab akibat :
a. "Alam diperas untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia yang tidak henti-hentinya menciptakan teknologi tak ramah lingkungan . Karena itu, berbagai praktik pembangunan dan juga industrialisasi di negara kita hendaknya terus-menerus kita kritisi dari sudut proses dan dampak dari kebijakan tersebut.
b. Semua saling berhubungan dan saling memengaruhi. Dengan demikian, manusia bersama ciptaan yang lain adalah bagian dari lingkungan hidup.

10. Apakah yang dimaksud dengan teks eksposisi..?Bacalah teks dibawah ini..!Upaya Melestarikan Lingkungan HidupPermasalahan seputar lingkungan hidup selalu terdengar mengemuka. Kejadian demi kejadian yang dialami di dalam negeri telah memberi dampak yang sangat besar. Tidak sedikit kerugian yang dialami, termasuk nyawa manusia. Namun, hal yang perlu dipertanyakan, apakah pengalaman tersebut sudah cukup menyadarkan manusia untuk melihat kesalahan dalam dirinya? Ataukah manusia justru merasa lebih nyaman dengan sikap menghindar dan menyelamatkan diri dengan tidak memberikan solusi yang lebih baik dan lebih tepat lagi? Banyak usaha yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Upaya yang dimaksud adalah upaya rekonsiliasi, perubahan konsep atau pemahaman tentang alam dan menanamkan budaya pelestari.Tentukanlah gagasan pokok dalam teks tersebut..!Tentukanlah gagasan penjelas dalam teks tersebut..!Berdasarkan teks tersebut, tentukanlah struktur teks tersebut?Berdasarkan teks tersebut, tentukanlah kebahasaan teks tersebut?Berdasarkan teks tersebut, temukanlah pendapat yang disampaikan penulis..!Berdasarkan teks tersebut, temukanlah argumen yang disampaikan penulis..!Berdasarkan teks tersebut, tambahkanlah/sajikanlah gagasan/ide ananda sendiri kedalam teks eksposisi tersebut..!Dalam menyampaikan argumen, pembicara atau penulis menggunakan kalimat fakta dan opini, coba ananda jelaskan bagaimana cara membedakan sebuah kalimat fakta dan kalimat opini..!​


Jawaban:

teks eksposisi :sebuah karangan atau paragraf yang mengandung informasi atau pengetahuan yang mencoba digambarkan dalam bentuk yang padat, singkat dan jelas


11. 12. Pola paragraf yang kalimat utama terletak di akhir paragraf disebut…a. Deduktifb. Induktifc. Campurand. Induktif-deduktif13. Pola paragraf yang kalimat utama terletak di awal paragraf disebut….a. Deduktifb. Induktifc. Campurand. Induktif-dedukti14. Penyalahgunaan narkoba sangat berbahaya bagi kesehatan. Narkoba memiliki efek ketagihan. Setiap jenis narkoba, memiliki efek yang berbeda-beda diantaranya adalah dapat menyebabkan detak jantung yang lebih cepat dari normal bahkan banyak kasus orang yang menggunakan narkoba sampai mengalami kematian karena overdosis. Ide pokok paragraf di atas adalah….a. Penyalahgunaan narkoba sangat berbahaya bagi kesehatan karena memiliki efek ketagiahan.b. Penyalahgunaan narkoba berbaya bagi kesehatan.c. Narkoba memiliki efek ketagihand. Setiap jenis narkoba memiliki efek yang berbeda-beda.15. Meutia Hatta, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden mengungkapkan bahwa kurikulum 2013 ini bertujuan untuk membentuk karakter generasi berkualitas, cinta tanah air dan bangsanya. Selain itu kurikulum 2013 juga menitikberatkan peran aktif siswa dalam proses belajar mengajar, sehingga generasi mendatang tetap mempunyai jati diri Bangsa Indonesia dan berkualitas. Sturktur teks eksposisi pada penggalan teks di atas adalah....a. Tesisb. Pernyataan pendapatc. Argumentasi berupa faktad. Argementasi berupa para ahli16. Seiring dengan kemajuan zaman, banyak hal mengalami kemajuan. Yang paling mencolok adalah kemajuan teknologi yang makin canggih dalam berbagai aspek kehidupan. Selain itu, secara ekonomis, masyarakat juga dapat makin menjangkau teknologi informasi dan teknologi kesehatan. Kalimat utama pada penggalan teks eksposisi di atas adalah....a. Kemajuan zaman.b. Banyak hal mengalami kemajuan.c. Kemajuan teknologi yang makin canggih.d. Seiring dengan kemajuan zaman, banyak hal mengalami kemajuan.17. Menurut tim ahli Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, penyebab utama banjir di Jakarta ialah pembangunan kota yang mengabaikan fungsi daerah resapan air dan tampungan air. Hal ini diperparah dengan saluran drainase kota yang tidak terencana dan tidak terawat serta tumpukan sampah dan limbah di sungai. Akhirnya debit air hujan yang tinggi menyebabkan bencana banjir yang tidak terelakkan. Ide pokok paragraf pada penggalan teks eksposisi di atas adalah...a. Menurut tim ahli penyebab banjir di Jakarta ialah pembangunan kota mengabaikan fungsi daerah resapan air dan tampungan air.b. Akhirnya debit air hujan yang tinggi menyebabkan bencana banjir yang tidak terelakkan.c. Menurut tim ahli Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air.d. Saluran drainase kota yang tidak terencana dan tidak terawat.18. Banyak usaha yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Upaya yang dimaksud adalah upaya rekonsiliasi, perubahan konsep atau pemahaman tentang alam dan menanamkan budaya pelestari. Jenis pola pengembangan paragraf pada penggalan teks eksposisi di atas adalah....a. Deduktifb. Induktifc. Campurand. Deduktif-induktif19. (1) Penerapan konsep pembangunan berkelanjutan pada saat ini ternyata jauh dari harapan. (2) Kesulitan penerapannya terutama terjadi di negara berkembang, salah satunya Indonesia. (3) Sebagai contoh, setiap tahun di negara kita diperkirakan terjadi penebangan hutan seluas 3.180.243 ha (atau seluas 50 kali luas kota Jakarta). (4) Hal ini juga diikuti oleh punahnya flora dan fauna langka. (5) Kenyataan ini sangat jelas menggambarkan kehancuran alam yang terjadi saat ini yang diikuti bencana bagi manusia. Kalimat penjelas pada penggalan teks eskposisi di atas ditandai dengan nomor...a. 1b. 5c. 1, 2, 3, dan 4d. 2, 3, 4, dan 520. Di bawah ini merupakan struktur teks eksposisi, kecuali....a. Pembukaanb. Pendapatc. Argumend. Rangkuman​


Jawaban:

1.a

2.d

3.a

4.a

5.c

6.d

7.a

8.c

9.d


12. ah buruknyaUntuk menguji penguasaanmu terhadap materi struktur teks eksposisibacalah kembali teks Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup kemudiankerjakan tugas-tugas berikut ini.TugasAnalisislah struktur teks Upaya Melestarikan Lingkungan Hidupdengan mengisi tabel berikut ini.Bahasa Indonesia​


Jawaban:

1. Tesis/Penyataan Pendapat =

Permasalahan seputar lingkungan hidup selalu terdengar mengemuka. Kejadian demi kejadian yang dialami di dalam negeri telah memberi dampak yang sangat besar. Tidak sedikit kerugian yang dialami, termasuk nyawa manusia. Namun, hal yang perlu dipertanyakan, apakah pengalaman tersebut sudah cukup menyadarkan manusia untuk melihat kesalahan dalam dirinya? Ataukah manusia justru merasa lebih nyaman dengan sikap menghindar dan menyelamatkan diri dengan tidak memberikan solusi yang lebih baik dan lebih tepat lagi?

2. Argumen =

Argumen pertama =

Kerusakan lingkungan hidup dan efeknya terus berlangsung dan terjadi. Manusia cenderung untuk menangisi nasibnya. Lama-kelamaan tangisan terhadap nasib itu terlupakan dan dianggap sebagai embusan angin yang berlalu. Bekas tangisan karena efek dari kerusakan lingkungan yang dialaminya hanya tinggal menjadi suatu memori untuk dikisahkan. Namun, perlu diingat bahwa tidaklah cukup jika manusia hanya sebatas menangisi nasibnya, tetapi pada kenyataannya tidak pernah sadar bahwa semua kejadian tersebut adalah hasil dari perilaku dan tindakan yang patut diperbaiki dan diubah.

Argumen kedua =

Setiap peristiwa dan kejadian alam yang diakibatkan oleh kerusakan lingkungan hidup merupakan suatu pertanda bahwa manusia mesti sadar dan berubah. Upaya rekonsiliasi menjadi suatu sumbangan positif yang perlu disadari. Tanpa sikap rekonsiliasi, kejadian-kejadian alam sebagai akibat kerusakan lingkungan hidup hanya akan menjadi langganan yang terus-menerus dialami.

Argumen ketiga =

Lalu, usaha manusia untuk selalu menghindarkan diri dari akibat kerusakan lingkungan hidup tersebut hendaknya bukan dipahami sebagai suatu kenyamanan saja. Akan tetapi, justru kesempatan itu menjadi titik tolak untuk memulai suatu perubahan. Perubahan untuk dapat mencegah dan meminimalisasi efek yang lebih besar. Jadi, sikap rekonsiliasi dari pihak manusia dapat memungkinkannya melakukan perubahan demi kenyamanan di tengah-tengah lingkungan hidupnya.

Argumen Keempat=

Salah satu akar permasalahan seputar kerusakan lingkungan hidup adalah terjadinya pergeseran pemahaman manusia tentang alam. Berbagai fakta kerusakan lingkungan hidup yang terjadi di tanah air adalah hasil dari suatu pergeseran pemahaman manusia tentang alam. Cara pandang tersebut melahirkan tindakan yang salah dan membahayakan. Misalnya, konsep tentang alam sebagai objek. Konsep ini memberi indikasi bahwa manusia cenderung untuk mempergunakan alam seenaknya. Tindakan dan perilaku manusia dalam mengeksplorasi alam terus terjadi tanpa disertai suatu pertanggungjawaban bahwa alam perlu dijaga keutuhan dan kelestariannya.

Argumen Kelima=

Banyak binatang yang seharusnya dilindungi justru menjadi korban perburuan manusia yang tidak bertanggung jawab. Pembalakan liar yang terjadi pun tak dapat dibendung lagi. Pencemaran tanah dan air sudah menjadi kebiasaan yang terus dilakukan. Polusi udara sudah tidak disadari bahwa di dalamnya terdapat kandungan toksin yang membahayakan. Jadi, alam merupakan objek yang terus menerus dieksploitasi dan dipergunakan manusia.

3. Penegasan Ulang dan rekomendasi=

Berdasarkan kenyatan demikian, diperlukan suatu perubahan konsep baru. Konsep yang dimaksud adalah melihat alam sebagai subjek. Konsep alam sebagai subjek berarti manusia dalam mempergunakan alam membutuhkan kesadaran dan rasa tanggung jawab. Di sini seharusnya manusia dalam hidupnya dapat menghargai dan mempergunakan alam secara efektif dan bijaksana. Misalnya, orang Papua memahami alam sebagai ibu yang memberi kehidupan. Artinya alam dilihat sebagai ibu yang darinya manusia dapat memperoleh kehidupan. Oleh karena itu, tindakan merusak lingkungan secara tidak langsung telah merusak kehidupan itu sendiri.

Penjelasan:

SEMOGA JAWABAN NYA MEMBANTU


13. struktur teks eksposisi tentang upaya melestarikan lingkungan hidup ?kls 10


cara melestarikan lingkungan hidup dengan cara menjaga lingkungan, tidak merusak alam, mengurangi membuang sampah nonor

14. Analisislah struktur teks eksposisi upaya melestarikan lingkungan hidup dengan mengisi tabel berikut ini Permasalahan seputar lingkungan hidup selalu terdengar. Segala macam pemberitaan tentang kerusakan lingkungan hidup tidak lagi asing di pengamatan dan pendengaran kita. Peristiwa demi peristiwa terjadi tanpa kompromi. Kapan dan dimana akan terjadi, manusia hanya bisa mereka-reka. Dan melalui pemanfaatan kecanggihan teknologi yang ada, manusia hanya bisa menghindar dan menyelamatkan diri. Oleh karena itu, tak jarang keresahan dan kecemasan manusia akan suatu efek yang lebih besar, terus menerus membayangi hidup manusia. Dengan demikian, timbullah persepsi bahwa alam adalah musuh bagi manusia, sehingga tingkat kewaspadaan manusia pun semakin meningkat. Kejadian demi kejadian yang dialami di dalam negeri ini telah memberi dampak yang sangat besar. Tidak sedikit kerugian yang dialami, termasuk nyawa manusia juga. Namun hal yang perlu dipertanyakan, apakah pengalaman tersebut sudah cukup menyadarkan manusia untuk melihat kesalahan dalam dirinya? Ataukah manusia justru merasa lebih nyaman dengan sikap menghindar dan menyelamatkan diri tanpa suatu pencarian solusi yang lebih baik dan lebih tepat lagi? Menurut saya, ada beberapa usaha yang mestinya dilakukan oleh manusia dalam upaya pelestarian lingkungan hidup, yaitu upaya rekonsiliasi, perubahan konsep atau pemahaman tentang alam dan menanamkan budaya pelestari. Upaya Rekonsiliasi Kenyataan kerusakan lingkungan hidup dan efeknya terus berlangsung dan terjadi. Manusia cenderung untuk menangisi nasibnya. Lama-kelamaan tangisan terhadap nasib itu terlupakan dan dianggap sebagai hembusan angin yang berlalu. Bekas tangisan karena efek dari kerusakan lingkungan yang dialaminya hanya tinggal menjadi suatu memori untuk dikisahkan. Tapi perlu diingat bahwa tidaklah cukup jika manusia hanya sebatas menangisi nasibnya, tetapi pada kenyataannya tidak pernah sadar bahwa semua kejadian tersebut adalah hasil dari suatu perilaku dan tindakan yang patut diperbaiki dan diubah. Setiap peristiwa dan kejadian alam sebagai akibat dari kerusakan lingkungan hidup merupakan suatu pertanda bahwa manusia mesti sadar dan berubah. Upaya rekonsiliasi menjadi suatu sumbangan positif yang perlu disadari. Tanpa sikap rekonsiliasi, maka kejadian-kejadian alam sebagai akibat kerusakan lingkungan hidup hanya akan menjadi langganan yang terus-menerus dituai. Lalu, usaha manusia untuk selalu menghindarkan diri dari akibat kerusakan lingkungan hidup tersebut hendaknya bukan dipahami sebagai suatu kenyamanan saja. Tetapi justru kesempatan itu menjadi titik tolak untuk memulai suatu perubahan. Perubahan untuk dapat mencegah dan meminimalisir efek yang lebih besar. Jadi, sikap rekonsiliasi dari pihak manusia dapat memungkinkannya melakukan perubahan demi kenyamanan di tengah-tengah lingkungan hidupnya. Perubahan Konsep Manusia Tentang Alam Salah satu paham yang mungkin menjadi akar permasalahan seputar kerusakan lingkungan hidup adalah terjadinya pergeseran konsep manusia tentang alam. Berbagai fakta kerusakan lingkungan hidup yang terjadi di dalam tanah air kita tidak lain adalah hasil dari suatu pergeseran pemahaman manusia tentang alam. Cara pandang tersebut melahirkan tindakan yang salah dan membahayakan. Misalnya, konsep tentang alam sebagai obyek. Konsep ini seolah-olah bahkan secara terang-terangan memberi indikasi bahwa manusia cenderung untuk mempergunakan alam semau gue. Dan tindakan dan perilaku manusia dalam mengeksplorasi alam terus terjadi, tanpa disertai suatu pertanggung jawaban bahwa alam perlu dijaga keutuhan dan kelestariannya. Oleh karena itu, tak jarang pula binatang-binatang yang seharusnya dilindungi pada akhirnya menjadi korban perburuan manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab. Pemabalakan liar yang terjadi pun tak dapat dibendung lagi. Pencemaran tanah dan air sudah menjadi lagu lama yang terus dinikmati. Dan permasalahan seputar polusi telah menjadi semacam udara segar yang terus dihirup manusia tanpa menyadari bahwa terdapat kandungan toksin yang membahayakan. Jadi, di sini alam merupakan obyek yang terus menerus dieksplorasi dan dipergunakan sejauh manusia membutuhkannya. Berhadapan dengan kenyatan demikian, maka menurut saya perlu suatu perubahan konsep yang baru. Konsep yang dimaksud adalah melihat alam sebagai subyek. Konsep alam sebagai subyek berarti manusia dalam mempergunakan alam membutuhkan kesadaran dan rasa tanggung jawab. Di sini tampak bahwa manusia dalam kesaksian hidupnya dapat menghargai dan mempergunakan alam secara efektif dan bijaksana. Misalnya, orang Papua memahami alam sebagai ibu yang memberi kehidupan. Artinya alam dilihat sebagai ibu yang daripadanya manusia dapat memperoleh kehidupan. Oleh karena itu, tindakan yang merusak lingkungan secara tidak langsung telah merusak kehidupan itu sendiri


Pernyataan Pendapat (tesis), adalah bagian teks yang berisikan pernyataan pendapat (tesis) sang penulis. Bagian ini juga biasa disebut sebagai bagian pembuka.

Argumentasi, adalah bagian yang berisikan alasan yang dapat memperkuat argumen penulis dalam memperkuat ataupun menolak suatu gagasan.

Penegasan Ulang Pendapat, merupakan bagian yang berisi penegasan ulang pendapat sang penulis.

15. 1.Bacalah teks eksposisi berikut dengn saksama!Lalu, usaha manusia untuk selalu menghindarkan diri dari akibat kerusakan lingkungan hidup tersebut hendaknya bukan dipahami sebagai suatu kenyamanan saja. Akan tetapi, justru kesempatan itu menjadi titik tolak untuk memulai suatu perubahan. Perubahan untuk dapat mencegah dan meminimalisasi efek yang lebih besar. Jadi, sikap rekonsiliasi dari pihak manusia dapat memungkinkannya melakukan perubahan demi kenyamanan di tengah-tengah lingkungan hidupnya.Perubahan dengan bahasa berbeda yang paling tepat dari paragraf eksposisi di atas adalah ... .a. Lalu, usaha manusia untuk selalu menghindarkan diri dari akibat kerusakan lingkungan hidup tersebut hendaknya bukan dipahami sebagai suatu kenyamanan saja. Akan tetapi, justru kesempatan itu menjadi titik tolak untuk memulai suatu perubahan.b. Perubahan untuk dapat mencegah dan meminimalisasi efek yang lebih besar. Jadi, sikap rekonsiliasi dari pihak manusia dapat memungkinkannya melakukan perubahan demi kenyamanan di tengah-tengah lingkungan hidupnya.c. Lalu, usaha manusia untuk selalu menghindarkan diri dari akibat kerusakan lingkungan hidup tersebut hendaknya bukan dipahami sebagai suatu kenyamanan saja. Akan tetapi, justru kesempatan itu menjadi titik tolak untuk memulai suatu perubahan. Perubahan untuk dapat mencegah dan meminimalisasi efek yang lebih besar.d.Usaha menghindar dari kerusakan lingkungan hendaknya bukan dipahami sebagai kenyamanan. Kesempatan itu menjadi titik tolak memulai perubahan. Perubahan untuk mencegah efek yang lebih besar.2.Bapak, Ibu, serta hadirin yang saya hormati,Dewasa ini, narkoba telah mejadi ancaman yang sangat mengerikan bagi generasi muda yang berarti juga menjadi ancaman bagi keberlangsungan bangsa Indonesia. Penggalan di atas dalam teks eksposisi disebut ….a. penegasan ulangb. pernyataan umumc. argumentasid. pembukaane. simpulan3.Bacalah teks eksposisi berikut dengn saksama!Paragraf 1Permasalahan seputar lingkungan hidup selalu terdengar mengemuka. Kejadian demi kejadian yang dialami di dalam negeri telah memberi dampak yang sangat besar. Tidak sedikit kerugian yang dialami, termasuk nyawa manusia. Namun, hal yang perlu dipertanyakan, apakah pengalaman tersebut sudah cukup menyadarkan manusia untuk melihat kesalahan dalam dirinya? Ataukah manusia justru merasa lebih nyaman dengan sikap menghindar dan menyelamatkan diri dengan tidak memberikan solusi yang lebih baik dan lebih tepat lagi?Paragraf 2Setiap peristiwa dan kejadian alam yang diakibatkan oleh kerusakan lingkungan hidup merupakan suatu pertanda bahwa manusia mesti sadar dan berubah. Upaya rekonsiliasi menjadi suatu sumbangan positif yang perlu disadari. Tanpa sikap rekonsiliasi, kejadian-kejadian alam sebagai akibat kerusakan lingkungan hidup hanya akan menjadi langganan yang terus-menerus dialami.Paragraf-paragraf di atas dalam struktur teks eksposisi disebut ….a. tesis dan argumenb. argumen dan tesisc. tesis dan penegasan ulangd. penegasan ulang dan tesise. argumen dan penegasan ulang4.Bacalah teks eksposisi berikut dengn saksama!Bencana alam lain yang menimbulkan jumlah korban banyak terjadi karena praktik pembangunan yang dilakukan tanpa memerhatikan potensi bencana. Misalnya, banjir yang terjadi di Jakarta pada Februari 2007, dapat dipahami sebagai dampak pembangunan kota yang mengabaikan kerusakan lingkungan dan bencana alam.Konjungsi sebab-akibat yang dipergunakan dalam paragraf di atas adalah ….a. sebagaib. yangc. padad. karenae. dan5.Bacalah teks eksposisi berikut dengn saksama!Para ahli menyimpulkan … masalah tersebut disebabkan oleh praktik pembangunan yang tidak memerhatikan kelestarian alam, … disebut pembangunan yang tidak berkelanjutan. Seharusnya, konsep pembangunan adalah memenuhi kebutuhan manusia saat ini … mempertimbangkan kebutuhan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannya.Konjungsi yang tepat untuk melengkapi paragraf rumpang di atas adalah ….a. tentang, atau, denganb. dengan, atau, denganc. karena, atau, dengand. sehingga, atau, dengane. bahwa, atau, dengan​


lalu usaha manusia untuk


16. struktur teks eksposisi upaya melestarikan lingkungan hidup1. struktur teks eksposisi2. teks eksposisi3. fakta4. opini 5. pendapat 6. argumen​


Jawaban:

teliti cermat dan menangkap objek yang akn di bahas dan informatif serta komunikatif


17. 1.Bacalah teks eksposisi berikut dengn saksama!Lalu, usaha manusia untuk selalu menghindarkan diri dari akibat kerusakan lingkungan hidup tersebut hendaknya bukan dipahami sebagai suatu kenyamanan saja. Akan tetapi, justru kesempatan itu menjadi titik tolak untuk memulai suatu perubahan. Perubahan untuk dapat mencegah dan meminimalisasi efek yang lebih besar. Jadi, sikap rekonsiliasi dari pihak manusia dapat memungkinkannya melakukan perubahan demi kenyamanan di tengah-tengah lingkungan hidupnya.Perubahan dengan bahasa berbeda yang paling tepat dari paragraf eksposisi di atas adalah ... .a. Lalu, usaha manusia untuk selalu menghindarkan diri dari akibat kerusakan lingkungan hidup tersebut hendaknya bukan dipahami sebagai suatu kenyamanan saja. Akan tetapi, justru kesempatan itu menjadi titik tolak untuk memulai suatu perubahan.b. Perubahan untuk dapat mencegah dan meminimalisasi efek yang lebih besar. Jadi, sikap rekonsiliasi dari pihak manusia dapat memungkinkannya melakukan perubahan demi kenyamanan di tengah-tengah lingkungan hidupnya.c. Lalu, usaha manusia untuk selalu menghindarkan diri dari akibat kerusakan lingkungan hidup tersebut hendaknya bukan dipahami sebagai suatu kenyamanan saja. Akan tetapi, justru kesempatan itu menjadi titik tolak untuk memulai suatu perubahan. Perubahan untuk dapat mencegah dan meminimalisasi efek yang lebih besar.d.Usaha menghindar dari kerusakan lingkungan hendaknya bukan dipahami sebagai kenyamanan. Kesempatan itu menjadi titik tolak memulai perubahan. Perubahan untuk mencegah efek yang lebih besar.2.Bapak, Ibu, serta hadirin yang saya hormati,Dewasa ini, narkoba telah mejadi ancaman yang sangat mengerikan bagi generasi muda yang berarti juga menjadi ancaman bagi keberlangsungan bangsa Indonesia.Penggalan di atas dalam teks eksposisi disebut ….a. penegasan ulangb. pernyataan umumc. argumentasid. pembukaane. simpulan3.Bacalah teks eksposisi berikut dengn saksama!Paragraf 1Permasalahan seputar lingkungan hidup selalu terdengar mengemuka. Kejadian demi kejadian yang dialami di dalam negeri telah memberi dampak yang sangat besar. Tidak sedikit kerugian yang dialami, termasuk nyawa manusia. Namun, hal yang perlu dipertanyakan, apakah pengalaman tersebut sudah cukup menyadarkan manusia untuk melihat kesalahan dalam dirinya? Ataukah manusia justru merasa lebih nyaman dengan sikap menghindar dan menyelamatkan diri dengan tidak memberikan solusi yang lebih baik dan lebih tepat lagi?Paragraf 2Setiap peristiwa dan kejadian alam yang diakibatkan oleh kerusakan lingkungan hidup merupakan suatu pertanda bahwa manusia mesti sadar dan berubah. Upaya rekonsiliasi menjadi suatu sumbangan positif yang perlu disadari. Tanpa sikap rekonsiliasi, kejadian-kejadian alam sebagai akibat kerusakan lingkungan hidup hanya akan menjadi langganan yang terus-menerus dialami.Paragraf-paragraf di atas dalam struktur teks eksposisi disebut ….a. tesis dan argumenb. argumen dan tesisc. tesis dan penegasan ulangd. penegasan ulang dan tesise. argumen dan penegasan ulang4.Bacalah teks eksposisi berikut dengn saksama!Bencana alam lain yang menimbulkan jumlah korban banyak terjadi karena praktik pembangunan yang dilakukan tanpa memerhatikan potensi bencana. Misalnya, banjir yang terjadi di Jakarta pada Februari 2007, dapat dipahami sebagai dampak pembangunan kota yang mengabaikan kerusakan lingkungan dan bencana alam.Konjungsi sebab-akibat yang dipergunakan dalam paragraf di atas adalah ….a. sebagaib. yangc. padad. karenae. dan5.Bacalah teks eksposisi berikut dengn saksama!Para ahli menyimpulkan … masalah tersebut disebabkan oleh praktik pembangunan yang tidak memerhatikan kelestarian alam, … disebut pembangunan yang tidak berkelanjutan. Seharusnya, konsep pembangunan adalah memenuhi kebutuhan manusia saat ini … mempertimbangkan kebutuhan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannya.Konjungsi yang tepat untuk melengkapi paragraf rumpang di atas adalah ….a. tentang, atau, denganb. dengan, atau, denganc. karena, atau, dengand. sehingga, atau, dengane. bahwa, atau, dengan​​


a.tentang, atau, dengan

Penjelasan:

maaf kalau salah


18. Jelaskan struktur kebahasaan teks eksposisi dlm bacaan yg berjudul teks "upaya melestarikan lingkungan hidup"!​ tolong bantu jawab:)


Jawaban:

Permasalahan seputar lingkungan hidup selalu terdengar mengemuka. Kejadian demi kejadian yang dialami di dalam negeri telah memberi dampak yang sangat besar. Tidak sedikit kerugian yang dialami, termasuk nyawa manusia. Namun, hal yang perlu dipertanyakan, apakah pengalaman tersebut sudah cukup menyadarkan manusia untuk melihat kesalahan dalam dirinya? Ataukah manusia justru merasa lebih nyaman dengan sikap menghindar dan menyelamatkan diri dengan tidak memberikan solusi yang lebih baik dan lebih tepat lagi?

Banyak usaha yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Upaya yang dimaksud adalah upaya rekonsiliasi, perubahan konsep atau pemahaman tentang alam dan menanamkan budaya pelestari.

Argumen 1

Kerusakan lingkungan hidup dan efeknya terus berlangsung dan terjadi. Manusia cenderung untuk menangisi nasibnya. Lama-kelamaan tangisan terhadap nasib itu terlupakan dan dianggap sebagai embusan angin yang berlalu. Bekas tangisan karena efek dari kerusakan lingkungan yang dialaminya hanya tinggal menjadi suatu memori untuk dikisahkan. Namun, perlu diingat bahwa tidaklah  cukup jika manusia hanya sebatas menangisi nasibnya, tetapi pada kenyataannya tidak pernah sadar bahwa semua kejadian tersebut adalah hasil dari perilaku dan tindakan yang patut diperbaiki dan diubah.

Argumen 2

Setiap peristiwa dan kejadian alam yang diakibatkan oleh kerusakan lingkungan hidup merupakan suatu pertanda bahwa manusia mesti sadar dan berubah. Upaya rekonsiliasi menjadi suatu sumbangan positif yang perlu disadari. Tanpa sikap rekonsiliasi, kejadian-kejadian alam sebagai akibat kerusakan lingkungan hidup hanya akan menjadi langganan yang terus-menerus dialami.

Argumen 3

Lalu, usaha manusia untuk selalu menghindarkan diri dari akibat kerusakan lingkungan hidup tersebut hendaknya bukan dipahami sebagai suatu kenyamanan saja. Akan tetapi, justru kesempatan itu menjadi titik tolak untuk memulai suatu perubahan. Perubahan untuk dapat mencegah dan meminimalisasi efek yang lebih besar. Jadi, sikap rekonsiliasi dari pihak manusia dapat memungkinkannya melakukan perubahan demi kenyamanan di tengah-tengah lingkungan hidupnya.

Argumen 4

Salah satu akar permasalahan seputar kerusakan lingkungan hidup adalah terjadinya pergeseran pemahaman manusia tentang alam. Berbagai fakta kerusakan lingkungan hidup yang terjadi di tanah air adalah hasil dari suatu pergeseran pemahaman manusia tentang alam. Cara pandang tersebut melahirkan tindakan yang salah dan membahayakan. Misalnya, konsep tentang alam sebagai objek. Konsep ini memberi indikasi bahwa manusia cenderung untuk mempergunakan alam seenaknya. Tindakan dan perilaku manusia dalam mengeksplorasi alam terus terjadi tanpa disertai suatu pertanggungjawaban bahwa alam perlu dijaga keutuhan dan kelestariannya,

Argumen 5

Banyak binatang yang seharusnya dilindungi justru menjadi korban perburuan manusia yang tidak bertanggung jawab. Pembalakan liar yang terjadi pun tak dapat dibendung lagi. Pencemaran tanah dan air sudah menjadi kebiasaan yang terus dilakukan. Polusi udara sudah tidak disadari bahwa di dalamnya terdapat kandungan toksin yang membahayakan. Jadi, alam merupakan objek yang terus menerus dieksploitasi dan dipergunakan manusia.

Penegasan Ulang

Berdasarkan kenyatan demikian, diperlukan suatu perubahan konsep baru. Konsep yang dimaksud adalah melihat alam sebagai subjek. Konsep alam sebagai subjek berarti manusia dalam mempergunakan alam membutuhkan kesadaran dan rasa tanggung jawab. Di sini seharusnya manusia dalam hidupnya dapat menghargai dan mempergunakan alam secara efektif dan bijaksana. Misalnya, orang Papua memahami alam sebagai ibu yang memberi kehidupan. Artinya alam dilihat sebagai ibu yang darinya manusia dapat memperoleh kehidupan. Oleh karena itu, tindakan merusak lingkungan secara tidak langsung telah merusak kehidupan itu sendiri.

semoga membantu ya


Video Terkait


Post a Comment

0 Comments