Hukum Isim


Hukum Isim

apa bila dikehendaki isim mudhaf pada isim lain, maka ada hukum yg berkenaan dengan idhafah. hukum apakah itu​?bagaimana contohnya

Daftar Isi

1. apa bila dikehendaki isim mudhaf pada isim lain, maka ada hukum yg berkenaan dengan idhafah. hukum apakah itu​?bagaimana contohnya


Jawaban:

yaitu mudhaf ileh

Penjelasan:

maaf kalau salah


2. Bagaimana hukumnya kalimah isim


Jawaban:

>>> HUKUM KALIMAH ISIM <<<

============================

Hukum asal dalam kalimah isim ialah mu'rob ( berubah akhirnya ) hal ini selama kalimah isim itu tidak serupa dengan huruf, jika ada keserupaan maka hukumnya mabni.

:::MABNI:::

ialah tetapnya akhir kalimah di dalam suatu keadaan bukan karena amil dan pengi'lalan.

kalimah isim yang dimabnikan itu hukumnya keluar dari hukum asalnya. dikarenakan ada keserupaan yang kuat dengan huruf sehingga menjadi dekat dengan kalimah huruf.

Pembagian keserupaan kalimah isim dengan kalimah huruf :

1. sibeh Wadh'i

yaitu keserupaan kalimah isim dengan kalimah huruf didalam asal cetak. hukum asal dalam mencetak kalimah huruf ialah satu huruf :: contoh : ba, lam, kaf atau dengan dua huruf dan huruf yang kedua berupa huruf lein, seperti laa dan maa nafi.

sedangkan hukum asal kalimah isim ialah dicetak dari tiga huruf ke atas, jika ada kalimah isim yang hurufnya satu huruf atau dua huruf maka serupa dengan kalimah huruf di dalam asal cetaknya sehingga di beri hukumnya kalimah huruf yang mabni.

contoh satu huruf ::

- ta dhomir

- dkk

contoh dua huruf ::

- na dhomir

2. sibeh maknawi

yaitu kalimah isim yang menyimpan maknanya huruf, baik maknanya huruf yang wujud atau yang tidak wujud

contoh ::

- mataa

dimabnikan karena lafad ini diperlakukan untuk makna istifham atau syarat.

- hunaa

isim isyaroh ini dimabnikan karena serupa dengan huruf ( makna isyaroh ), yang sepantasnya dicetakan huruf tetapi tidak dicetakan.

untuk lafad huna ini ulama berbeda sidikit arah pandang. ada yanng mengatakan serupa dengan al lil ahdi dzini , ada yang mengatakan serupa denga ladzaa, ada yang mengatakan serupa dengan huurf tak wujud.

3. sibeh isti'mali/niyabah

yaitu serupa isim dengan huruf dalam segi penggunaan ( yaitu bisa beramal tapi kalimah lain tidak bisa beramal padanya.

contoh ::

- laita bermakna atammanni

- la'alla bermakna attarooji

4. sibeh iftiqor

yaitu kalimah isim yang serupa dengan kalimah huruf dalam segi selalu membutuhkan pada lafad lain.

contoh::

- isim mausul

lafad ini dimabnikan karena serupa dengan huruf yaitu membutuhkan lafad lain.

nb: imam ibnu malik menambahkan dalam syarakh kafiyyah al kubro menambahkan dua lagi :

1. sibeh ihmali

yaitu keserupaan isim dengan huruf dalam segi tidak bisa beramal dan tidak bisa diamali lafad lain.

:: alif lam mim, nun qof ( awalan surat )

2. sibeh lafdzi

yaitu kalimah isim yang lafadnya seperti lafadnya kalimah huruf

:: hasya ismiyah seperti hasya harfiyah.

WARNING !!!

>>> kadang dalam satu kalimah terdapat tidak hanya satu keserupaan dengan huruf. 

- isim dhomir ( sibeh maknawi: karena maknanya takallum, khitob dll yang merupakan makna hurf / sibeh iftiqor karena dhomir selalu membutuhkan kepada perkara yang menjelaskannya / atau wadh'i karena kebanyakan isim dhomir itu dari satu atau dua huruf

semoga membantu ;)


3. isim maushul hukumnya?​


Jawaban:

. Hukum Isim Maushul adalah Mabni kecuali untuk اللَّذَان dan اللَّتَانِ ...

Jawaban:

Isim Maushul (Kata Sambung) adalah Isim yang berfungsi untuk menghubungkan beberapa kalimat atau pokok pikiran menjadi satu kalimat.

Dalam bahasa Indonesia, Kata Sambung semacam ini diwakili oleh kata: "yang".

isim maushul ini tidak dapat berdiri sendiri. Ada beberapa isim yang dapat menjadi isim mausul, yaitu: من , ما , serta الذي

Bentuk asal/dasar dari Isim Maushul adalah: الَّذِيْ (yang).

Perhatikan contoh penggunaan Isim Maushul dalam menggabungkan dua kalimat di bawah ini:

Kalimat جَاءَ الطَّالِبُ : = datang mahasiswa itu

Kalimat II الطَّالِبُ يَدرُسُ الشَّرِيعَة : = mahasiswa itu belajar Syari’ah

Kalimat III يَدرُسُ الشَّرِيعَة جَاءَ الطَّالِبُ الَّذِي = datang mahasiswa yang belajar Syari’ah

Kalimat III menghubungkan Kalimat I dan II dengan Isim Maushul: الَّذِيْ

Bila Isim Maushul itu dipakai untuk Muannats maka:

* الَّذِيْ menjadi: الَّتِيْ

جَاءَتِ الطَّالِبَةُ الَّتِي تَدْرُسُ الشَّرِيعَة datang mahasiswi yang belajar Syari’ah

Bila Isim Maushul itu digunakan untuk Mutsanna (Dual) maka:

* الَّذِيْ menjadi: الَّذَانِ sedangkan الَّتِيْ menjadi: الَّتَانِ

جَاءَ الطَّالِبَانِ الَّذانِ يَدْرُسَانِ الشَّرِيعَة = datang dua mahasiswa yang belajar Syari’ah

جَاءَتِ الطَّالِبَتَانِ الَّتَانِ تَدْرُسَانِ الشَّرِيعَة= datang dua mahasiswi yang belajar Syari’ah

Bila Isim Maushul itu dipakai untuk Jamak maka:

* الَّذِيْ menjadi: الَّذِيْنَ sedangkan: الَّتِيْ menjadi: اللاَّتِيْ/اللاَّئِيْ

= جَاءَ الطُّلَّابُ الَّذِينَ يَدْرُسُونَ الشَّرِيعَةdatang mahasiswa-mahasiswa yang belajar Syari’ah

جَاءَتِ الطَّالِبَاتُ اللَّاتِي يَدْرُسْنَ الشَّرِيعَة= datang mahasiswi-mahasiswi yang belajar Syari’ah.

Penjelasan:semoga bermanfaat Amin....


4. Apakah isim dhomir itu ada hukum nya?​


Jawaban:

isim dhomir itu adalah kata ganti, fungsinya untuk mengganti isim alam yaitu nama orang, nama tempat, nama benda, dan nama hewan. di dalam pembahasan isim dhomir itu bentuknya ada 3 ya itu untuk orang pertama kedua dan ketiga.

*orang pertama yaitu

انا - نحن : cowok dan cewek bisa kain kata ganti ini.

*orang kedua yaitu

انتَ - انتما - انتم : Ini kata ganti buat cowok

انت - انتما - انتن : kata ganti buat cewek

*orang ketiga yaitu :

هو - هما - هم : ini cara ganti buat cowok

هي - هما - هن : Ini kata ganti buat cewek


5. apa itu isim marfu', isim maj'rur, isim maj'zum, isim man'sub


isim marfu' yg mengalami i'rab rafa'

isim maj'rur yg mengalami i'rab jarr


6. apa itu hukum lam isim, berikan contohnya?​


Penjelasan:

lam tarqiq itu apabila lam berharakat kasrah maka dibaca nya tipis

contoh : lillah, bismillah

lam tafkhim itu apabila lam berharakat fathah dan dhammah dibacanya tebal

contoh : wallahu, qul huwallah


7. Hukum isim yang jatuh setelah huruf jar adalah


Jawaban:

Hukum isim yang terletak setelah huruf jarr adalah majrur. Contoh:

الكتابُ عَلَى المَكْتَبِKitab itu di atas meja

Jawaban: Hukum isim yang jatuh setelah huruf jer adalah majrur

Penjelasan:


8. Carikan contoh isim hukumnya jazam​


Jawaban:

Penjelasan:

Isim itu tidak jazam selamanyajadi gk ada isim itu jazam yang ada fi'iljadi itu jawabannya semoga membantujadikan jawaban terbaik

9. Jelaskan hukum lam Isimdan lam fi'il​


Jawaban:

lam sukun pada kalimat fi'il

lam sukun pada kalimat fi'il


10. kenapa isim yang berstatus mudhaf ilaihi .selalu hukumnya majrur


Jawaban:

karena didahuli I huruf jar /penisbahan

Wajib menyimpan huruf Jar yg ditempatkan antara Mudhaf dan Mudhaf Ilaih. Untuk memperjelas hubungan pertalian makna antara Mudaf dan Mudhaf Ilaih-nya.

Penjelasan:

ISIM YANG I’ROBNYA JIR (MAJRUR)

Suatu isim menjadi majrur dalam 2 keadaan:

1. Di dahului oleh huruf jar.

Huruf khafadh (huruf jir) yaitu:

1. ﻣِﻦْ (dari), contoh : ﻣِﻦَ ﺍﻟﻤَﺴْﺠِﺪِ (Min al-masjidi; Dari masjid), ﻣِﻦَ ﺍﻟﻠٰﻪِ (Dari Allah)

2. Mudhaf Ilaih ( ﻣﻀﺎﻑ ﺇﻟﻴﻪ )

Mudhaf – ilaih artinya yang disandari, dan yang disandarkan namanya mudhaf. Mudhaf dan mudhaf ilaih adalah dua kata yang dijadikan satu pengertian. Kata pertama diberi nama mudhaf dan kata yang kedua diberi nama mudhaf ilaih.

Misal : ﺍﺷﺘﺮﻳﺖُ ﺧﺎَﺗِﻢَ ﺣﺪﻳﺪٍ (Isytaroitu khotima hadiidin ) = Saya membeli cincin besi.

Kata : ﺧﺎَﺗِﻢَ ﺣﺪﻳﺪٍ “cincin besi” susunan mudhaf dan mudhaf ilaih. ﺧﺎَﺗِﻢَ menjadi mudhaf dan ﺣﺪﻳﺪٍ menjadi mudhaf ilaih dan I’robnya majrur / jir.

• Mudhaf tidak boleh ditanwinkan. I’robnya mudhaf tergantung pada susunan sebelumnya.

• Bila Mudhaf berupa Isim tatsniyah atau Jamak Mudzakkar Salim maka huruf Nun di akhirnya dihilangkan. Perhatikan contoh ini: ﻣُﺴْﻠِﻤَﺎ ﺍﻟْﺠَﺎﻭِﻱِّ (=dua muslim Jawa); ﻣُﺴْﻠِﻤُﻮ ﺍﻟْﺠَﺎﻭِﻱِّ (=muslimin Jawa) ; ﻣُﺴْﻠِﻤَﺎ dari kata ﻣُﺴْﻠِﻤَﺎﻥِ (dua orang muslim) tatsniyah . dan ; ﻣُﺴْﻠِﻤُﻮ dari kata ﻣُﺴْﻠِﻤُﻮْﻥَ (orang-orang muslim) Jamak mudzakkar Salim

• Wajib menyimpan huruf Jar yg ditempatkan antara Mudhaf dan Mudhaf Ilaih. Untuk memperjelas hubungan pertalian makna antara Mudaf dan Mudhaf Ilaeh-nya.

2. ﺇِﻟَﻰ (Ke), contoh : ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻤَﺪْﺭَﺳَﺔِ (Ilaa al-madrasati;ke sekolah) , ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﺴُّﻮْﻕِ (Ke pasar)

3. ﻋَﻦْ (Dari), contoh : ﻋَﻦِ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِ

(‘Aninnabiyyi ; Dari Nabi) , ﻋَﻦْ ﻋَﻠِﻲٍ (Dari ‘Ali)

4. ﻋَﻠَﻰ (Di atas), contoh : ﻋَﻠﻰ ﺍﻟﻤَﻜْﺘَﺐِ (Diatas meja), ﻋَﻠﻰَ ﺍﻷَﺭْﺽِ (diatas bumi)

5. ﻓِﻰ (Di dalam) , contoh : ﻓِﻰ ﺍﻟﺒَﻯْﺖِ (Di dalam rumah), ﻓِﻰ ﺍﻟﻤَﺴْﺠِﺪِ (di dalam masjid).

2. Mudhaf Ilaih ( ﻣﻀﺎﻑ ﺇﻟﻴﻪ )

Mudhaf – ilaih artinya yang disandari, dan yang disandarkan namanya mudhaf. Mudhaf dan mudhaf ilaih adalah dua kata yang dijadikan satu pengertian. Kata pertama diberi nama mudhaf dan kata yang kedua diberi nama mudhaf ilaih.

Misal : ﺍﺷﺘﺮﻳﺖُ ﺧﺎَﺗِﻢَ ﺣﺪﻳﺪٍ (Isytaroitu khotima hadiidin ) = Saya membeli cincin besi.

Kata : ﺧﺎَﺗِﻢَ ﺣﺪﻳﺪٍ “cincin besi” susunan mudhaf dan mudhaf ilaih. ﺧﺎَﺗِﻢَ menjadi mudhaf dan ﺣﺪﻳﺪٍ menjadi mudhaf ilaih dan I’robnya majrur / jir.

• Mudhaf tidak boleh ditanwinkan. I’robnya mudhaf tergantung pada susunan sebelumnya.

• Bila Mudhaf berupa Isim tatsniyah atau Jamak Mudzakkar Salim maka huruf Nun di akhirnya dihilangkan. Perhatikan contoh ini: ﻣُﺴْﻠِﻤَﺎ ﺍﻟْﺠَﺎﻭِﻱِّ (=dua muslim Jawa); ﻣُﺴْﻠِﻤُﻮ ﺍﻟْﺠَﺎﻭِﻱِّ (=muslimin Jawa) ; ﻣُﺴْﻠِﻤَﺎ dari kata ﻣُﺴْﻠِﻤَﺎﻥِ (dua orang muslim) tatsniyah . dan ; ﻣُﺴْﻠِﻤُﻮ dari kata ﻣُﺴْﻠِﻤُﻮْﻥَ (orang-orang muslim) Jamak mudzakkar Salim

• Wajib menyimpan huruf Jar yg ditempatkan antara Mudhaf dan Mudhaf Ilaih. Untuk memperjelas hubungan pertalian makna antara Mudaf dan Mudhaf Ilaeh-nya.


11. apa itu isim mufrod,isim mutsanna,isim jamak


Jawaban:

isim mufrod: sesuatu yg menunjukkan satu

isim mutsanna: sesuatu yg menunjukkan dua dngn tambahan alif dan nun atau ya' dan nun pd akhiranny

isim jama': sesuatu yg menunjukkan banyak

Penjelasan:

jama' terbagi menjadi 3 yaitu

•jama' mudzakar salim: sesuatu yg menunjukkan banyak dngn tambahan waw dan nun atau ya' dan nun pd akhiranny

•jama' muannats salim: sesuatu yg menunjukkan banyak dngn tambahan alif dan ta' pd akhiranny

•jama' taksir: sesuatu yg berubah dr bentuk asliny


12. Pernyataan berikut yang benar adalah ....A. isim dlomir dan isim isyaroh termasuk isim nakirohB. isim maushul dan isim 'alam termasuk isim nakirohC. isim dlomir dan isim 'alam termasuk isim ma'rifahD. isim isyaroh dan isim 'alam tidak termasuk isim nakirohE. isim dlomir dan isim maushul tidak termasuk isim nakiroh​


Jawaban:

بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

SelamatPagiSemua

Pernyataan berikut yang benar adalah ....

C. isim dlomir dan isim 'alam termasuk isim ma'rifah

Penjelasan:

SEMOGA BERMANFAAT:(

JADIKAN SEBAGAI JAWABAN TERCERDAS YA

MAAP APABILA JAWABANNYA SALAH ATAU KURANG JELAS:)

#BelajarBersamaBrainly

#SalamToleransi

(\_/)

( °•°)

(>❤️

________________________________________________________________________


13. sebutkan isim isim yang Marfu',2. Isim-isim yang manshub;3. Isim-isim yang majrur​


Jawaban:

ISIM MANSHUB

Isim yang terkena I'rab Nashab disebut Isim Manshub. Yang menjadi Isim Manshub adalah semua Isim selain Fa'il atau Naib al-Fa'il dalam Jumlah Fi'liyyah.

1) MAF'UL (مَفْعُوْل) yakni Isim yang dikenai pekerjaan (Objek Penderita).

قَرَأَ مُحَمَّدٌ الْقُرْآنَ

= Muhammad membaca al-Quran

القُرْآنَ (= al-Quran) --> Maf'ul --> Manshub dengan tanda fathah.

2) MASHDAR ( مَصْدَر ) yakni Isim yang memiliki makna Fi'il dan berfungsi untuk menjelaskan atau menegaskan (menguatkan) arti dari Fi'il.

قَرَأَ مُحَمَّدٌ الْقُرْآنَ تَرْتِيْلاً

= Muhammad membaca al-Quran dengan tartil (perlahan-lahan)

تَرْتِيْلاً (= perlahan-lahan) --> Mashdar --> Manshub dengan tanda fathah.

3) HAL ( حَال ) ialah Isim yang berfungsi untuk menjelaskan keadaan Fa'il atau Maf'ul ketika berlangsungnya pekerjaan.

قَرَأَ مُحَمَّدٌ الْقُرْآنَ خَاشِعًا

= Muhammad membaca al-Quran dengan khusyu'

خَاشِعًا (= orang yang khusyu') --> Hal --> Manshub dengan tanda fathah.

4) TAMYIZ ( تَمْيِيْز ) ialah Isim yang berfungsi menerangkan maksud dari Fi'il dalam hubungannya dengan keadaan Fa'il atau Maf'ul.

قَرَأَ مُحَمَّدٌ الْقُرْآنَ عِبَادَةً

= Muhammad membaca al-Quran sebagai suatu ibadah

عِبَادَةً (= ibadah) --> Tamyiz --> Manshub dengan tanda fathah.

5) ZHARAF ZAMAN (ظَرْف زَمَان) atau Keterangan Waktu dan ZHARAF MAKAN (ظَرْف مَكَان) atau Keterangan Tempat.

قَرَأَ مُحَمَّدٌ الْقُرْآنَ لَيْلاً

= Muhammad membaca al-Quran pada suatu malam

لَيْلاً (= malam) --> Zharaf Zaman --> Manshub dengan tanda fathah.

Diantara Zharaf Zaman: يَوْمَ (=pada hari), اَلْيَوْمَ (=pada hari ini), لَيْلاً (=pada malam hari), نَهَارًا (=pada siang hari), صَبَاحًا (=pada pagi hari), مَسَاءً (=pada sore hari), غَدًا (=besok), اْلآنَ (=sekarang), dan sebagainya.

Diantara Zharaf Makan: أَمَامَ (=di depan), خَلْفَ (=di belakang), وَرَاءَ (=di balik), فَوْقَ (=di atas), تَحْتَ (=di bawah), عِنْدَ (=di sisi), حَوْلَ (=di sekitar), بَيْنَ (=di antara), جَانِبَ (=di sebelah), dan sebagainya.

6) Mudhaf yang berfungsi sebagai MUNADA (

مُنَادَى) atau Seruan/Panggilan.

رَسُوْلُ اللهِ (=Rasul Allah) adalah Mudhaf-Mudhaf Ilaih, bila berfungsi sebagai Munada, maka kata رَسُوْل (=Rasul) sebagai Mudhaf menjadi Manshub.

يَا رَسُوْلَ اللهِ

= Wahai Rasul Allah

Sedangkan bila Munada itu adalah Isim Mufrad yang bukan merupakan Mudhaf-Mudhaf Ilaih, maka Isim tersebut tetap dalam bentuk Marfu'. Contoh:

يَا مُحَمَّدُ

= Wahai Muhammad

7) MUSTATSNA ( مُسْتَثْنَى ) atau Perkecualian ialah Isim yang terletak sesudah ISTITSNA (اِسْتِثْنَى ) atau Pengecuali. Contoh:

حَضَرَ الطُّلاَّبُ إِلاَّ زَيْدًا

= para siswa telah hadir kecuali Zaid

إِلاَّ (=kecuali) --> Istitsna (Pengecuali).

زَيْدًا (=Zaid) --> Mustatsna (Perkecualian) --> Manshub dengan tanda Fathah

Kata-kata yang biasa menjadi Istitsna antara lain:

إِلاَّ - غَيْرَ - سِوَى - خَلاَ - عَدَا - حِشَا

Semuanya biasa diterjemahkan: kecuali, selain.

Isim yang berkedudukan sebagai Mustatsna tidak selalu harus Manshub. Mustatsna bisa menjadi Marfu' dalam keadaan sebagai berikut:

a) Bila berada dalam Kalimat Negatif dan Subjek yang dikecualikan darinya disebutkan. Maka Mustatsna boleh Manshub dan boleh Marfu'. Contoh:

مَا قَامَ الطُّلاَّبُ إِلاَّ زَيْدًا

= para siswa tidak berdiri kecuali Zaid

مَا قَامَ الطُّلاَّبُ إِلاَّ زَيْدٌ

= para siswa tidak berdiri kecuali Zaid

Kalimat di atas adalah Kalimat Negatif (ada kata: tidak) dan disebutkan Subjek yang dikecualikan darinya yaitu الطُّلاَّبُ (=para siswa) maka Mustatsna boleh Manshub dan boleh pula Marfu' (زَيْدًا atau زَيْدٌ).

b) Bila Mustatsna berada dalam kalimat Negatif dan Subjek yang dikecualikan darinya tidak disebutkan sedangkan Mustatsna itu berkedudukan sebagai Fa'il maka ia harus mengikuti kaidah I'rab yakni menjadi Marfu'. Contoh:

مَا قَامَ إِلاَّ زَيْدٌ

= tidak berdiri kecuali Zaid

Mustatsna menjadi Marfu' karena berkedudukan sebagai Fa'il (زَيْدٌ) dan berada dalam Kalimat Negatif yang tidak disebutkan Subjek yang dikecualikan darinya.

مَجْرُوْر اِسْم

ISIM MAJRUR

Isim yang terkena I'rab Jarr disebut Isim Majrur yang terdiri dari:

1) Isim yang diawali dengan Harf Jarr. Yang termasuk Harf Jarr adalah: بِ (=dengan), لِ (=untuk), فِيْ (=di, dalam), عَلَى (=atas), إِلَى (=ke), مِنْ (=dari), كَـ (=bagai), حَتَّى (=hingga), وَ / تَـ untuk sumpah (=demi ...)

2) Isim yang berkedudukan sebagai Mudhaf Ilaih. Contoh:

رَسُوْلُ اللهِ (=Rasul Allah) --> رَسُوْلُ [Mudhaf], اللهِ [Mudhaf Ilaih]

أَهْلُ الْكِتَابِ (=ahlul kitab) --> أَهْلُ [Mudhaf], الْكِتَابِ [Mudhaf Ilaih]

Mudhaf Ilaih selalu sebagai Isim Majrur, sedangkan Mudhaf (Isim di depannya) bisa dalam bentuk Marfu', Manshub maupun Majrur, tergantung kedudukannya dalam kalimat.

3) Termasuk dalam Mudhaf Ilaih adalah Isim yang mengikuti Zharaf.

isim marfu'

- mubtada' wal khobar (مبتدأ و الخبر)

- fail atau na'ib Fail ( فاعل او نئب فاعل)

Jawaban:

1. Isim isim marfu' yaitu :

fa'il, maf'ul yang dibuang fa'ilnya ,mubtada' ,Khabar ,isim kana dan saudaranya ,khabar inna , serta isim yang mengikuti marfu' ( na't ,'ataf ,taukid dan badal )

2. Isim isim manshub yaitu :

maf'ul ,mashdar ,hal ,tamyiz ,zharaf zaman ,mudhaf ,mustatsna

3. Isim isim majrur yaitu :

Isim yang diawali Harf Jarr ,isim yang berkedudukan sebagai mudhaf ilaih, termasuk dalam mudhaf ilaih adalah isim yang mengikuti Zharaf


14. Bagaimana hukum isim yang jatuh setelah zarf? ​


Jawaban:

Hukum isim yang terletak setelah huruf jar adalah majrur.


15. sebutkan isim isim yang ikut pada isim isim yang dibaca rofa​


Jawaban:

-isim mafulun bih اسم مفؤل به

-isim faail اسم فاعل

udh sih paling sisanya

-naaibul fail نئبا الفاعل


16. apa itu isim marfu', isim maj'rur, isim maj'zum, isim man'sub​


Jawaban:

isim marfu ialah isim yg di rofakan atau didomahkan

isim majrur ialah isim yang di jarkan atau di kasrahkan

isim majzum ialah isim yang di jazmkan atau di sukunkan

isim mansub ialah isim yang di nasabkan atau di fathahkan


17. Apa hukum isim yg sebelumnya berupa huruf jer.


Jawaban:

jer majrur atau kasroh

Penjelasan:

kata setelah huruf jer hukumnya jer majrur

contoh

من المدرسة

minal madrasati

minal = من = huruf jer

madrasati = المدرسة = isim setelah huruf jer

——————————————————

SEMOGA MEMBANTU

#NO COPAS

#NO NGASAL

#rizqyZicB


18. tuliskan hukum hukum khusus untuk isim​


Jawaban:

maksud nya ap ya kak

Penjelasan:

maksud pertanyaan kakak ap ya


19. فيصل في المدرسة الثانوية الإسلامية الحكومية Tentukan urutan jenis kata dengan tepat untuk kalimat diatas a Fi'il-Isim-Huruf-Isim-Isim - Isim - Isim b Isim - Isim-Isim-Fi'il-Huruf - Isim - Isim C Huruf- Isim-Isim-Fi'il-Isim-Isim-Isim ​


Jawaban:

a

Penjelasan:

jawaban yang paling tepat adalah a

semoga membantuu Dan jadikan jawaban terbaik atau brainlesst answer


20. bagaimana bisa tau hukum mubtada isim dzahir dam mubtada isim dhamir​


Jawaban:

maaf saya gak tau jawabannya?

Penjelasan:


Video Terkait


Post a Comment

0 Comments