One King Magelang


One King Magelang

So which one is the subject. 1. King snakes King or snakes or king snakes

Daftar Isi

1. So which one is the subject. 1. King snakes King or snakes or king snakes


The answer is King SnakesKing Snakes = Raja Ular
maka Subject disini adalah King Snakes
--
semoga membantu

2. Jika nama keluarga pengarang berada di awal, contoh; Liem Swie King, penulisan yang tepat untuk daftar pustaka adalah ....Select one:a. King, Swie Liemb. King, Liem Swiec. Liem Swie Kingd. Swie, King Liem​


Jawaban:

C. Liem Swie King

Penjelasan:

maaf jika salah^^


3. Once upon a time there is one king give seed to people three seed is mekar but one seed not mekar who to be a king ?


The One who had seed doesn't growth..


4. 2) Alexander was one of the ... (great) king who ever lived.​


Jawaban: greatest

Penjelasan: semoga membantu

Jawaban:

2) Alexander was one of the greatest king who ever lived.​

Penjelasan:

Jawaban dicetak tebal dan menggunakan bentuk superlative. Bentuk superlative dengan menambahkan akhiran -est pada kata sifat satu suku kata.

Great ==> The greatest

Semoga membantu ya.


5. sebutkan sejarah singkat kota magelang dan budaya kota magelang !


Hari Jadi Kota Magelang ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 6 Tahun 1989, bahwa tanggal 11 April 907 Masehi merupakan hari jadi. Penetapan ini merupakan tindak lanjut dari seminar dan diskusi yang dilaksanakan oleh Panitia Peneliti Hari Jadi Kota Magelang bekerjasama dengan Universitas Tidar Magelang dengan dibantu pakar sejarah dan arkeologi Universitas Gajah Mada, Drs.MM. Soekarto Kartoatmodjo, dengan dilengkapi berbagai penelitian di Museum Nasional maupun Museum Radya Pustaka-Surakarta. Kota Magelang mengawali sejarahnya sebagai desa perdikan Mantyasih, yang saat ini dikenal dengan Kampung Meteseh di Kelurahan Magelang. Di kampung Meteseh saat ini terdapat sebuah lumpang batu yang diyakini sebagai tempat upacara penetapan Sima atau Perdikan. Untuk menelusuri kembali sejarah Kota Magelang, sumber prasasti yang digunakan adalah prasasti Poh, prasasti Gilikan dan prasasti Mantyasih. Ketiganya merupakan prasasti yang ditulis di atas lempengan tembaga. Parsasti POH dan Mantyasih ditulis zaman Mataram Hindu saat pemerintahan Raja Rake Watukura Dyah Balitung (898-910 M), dalam prasasti ini disebut-sebut adanya Desa Mantyasih dan nama Desa Glangglang. Mantyasih inilah yang kemudian berubah menjadi Meteseh, sedangkan Glangglang berubah menjadi Magelang. Dalam Prasasti Mantyasih berisi antara lain, penyebutan nama Raja Rake Watukura Dyah Balitung, serta penyebutan angka 829 Çaka bulan Çaitra tanggal 11 Paro-Gelap Paringkelan Tungle, Pasaran Umanis hari Senais Sçara atau Sabtu, dengan kata lain Hari Sabtu Legi tanggal 11 April 907. Dalam Prasasti ini disebut pula Desa Mantyasih yang ditetapkan oleh Sri Maharaja Rake Watukura Dyah Balitung sebagai Desa Perdikan atau daerah bebas pajak yang dipimpin oleh pejabat patih. Juga disebut-sebut Gunung Susundara dan Wukir Sumbing yang kini dikenal dengan Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Begitulah Magelang, yang kemudian berkembang menjadi kota selanjutnya menjadi ibukota Karesidenan Kedu dan juga pernah menjadi ibukota Kabupaten Magelang. Setelah masa kemerdekaan kota ini menjadi kotapraja dan kemudian kotamadya dan di era Reformasi, sejalan dengan pemberian otonomi seluas-luasnya kepada daerah, sebutan kotamadya ditiadakan dan diganti menjadi kota. Ketika Inggris menguasai Magelang pada abad ke 18, dijadikanlah kota ini sebagai pusat pemerintahan setingkat Kabupaten dan diangkatlah Mas Ngabehi Danukromo sebagai Bupati pertama. Bupati ini pulalah yang kemudian merintis berdirinya Kota Magelang dengan membangun Alun - alun, bangunan tempat tinggal Bupati serta sebuah masjid. Dalam perkembangan selanjutnya dipilihlah Magelang sebagai Ibukota Karesidenan Kedu pada tahun 1818. Setelah pemerintah Inggris ditaklukkan oleh Belanda, kedudukan Magelang semakin kuat. Oleh pemerintah Belanda, kota ini dijadikan pusat lalu lintas perekonomian. Selain itu karena letaknya yang strategis, udaranya yang nyaman serta pemandangannya yang indah Magelang kemudian dijadikan Kota Militer: Pemerintah Belanda terus melengkapi sarana dan prasarana perkotaan. Menara air minum dibangun di tengah-tengah kota pada tahun 1918, perusahaan listrik mulai beroperasi tahun 1927, dan jalan-jalan arteri diperkeras dan diaspal.

6. apa saja budaya daerah magelang dan potensi daerah magelang? tolong jawab...



1. CANDI BOROBUDUR
Candi Borobudur, Pawon dan Mendut merupakan candi budha yang dibangun oleh raja Samaratungga dari dinasti Syailendra pada abad ke 8. Tiga Candi Budha tersebut memiliki relief atau gambar timbul yang menarik menggambarkan kehidupan sang Budha dan reinkarnasinya dalam bentuk ceritera Jataka dan Lalitavistara. Candi Borobudur dan Pawon terletak di Kecamatan Borobudur sedangkan candi Mendut di Kecamatan Mungkid, 3 km kearah timur candi Borobudur.

2. CANDI MENDUT
Candi Mendut terletak kurang lebih 3 km sebelum Candi Borobudur dari arah Yogyakarta, candi ini memiliki atap yang berbentuk limas dan didalamnya terdapat patung Budha yang diapit oleh dua arca yaitu Awalokiteswara dan Wajrapani. Disisi sisi candi ini terdapat relief yang berisi cerita hewan/fabel (Jataka) yang mengandung pesan moral dalam kehidupan bermasyarakat.

3. CANDI PAWON
Bangunan suci Budha yang disebut dalam prasasti Karang Tengah 824 M, didukung, letaknya yang segaris dengan Candi Mendut dan Borobudur. Terletak di Desa Brojonalan Kecamatan Borobudur.

4. CANDI NGAWEN
Candhi Budha ini berada di desa Ngawen kecamatan Muntilan sekitar 5 km ke arah tenggara dari candi Mendut sebelah kiri jalan ke rute Sendangsono. Candi ini dibangun pada abad ke 8 oleh dinasti Syailendra sapaerti tersebut dalam Prasasti Karang Tengah tahun 824 M. candi Ngawen memiliki 5 buah candi kecil yang setiap sudutnya dihiasi oleh patung singa penjaga candi dan wihara Pangeran Sidharta menunggu nirwana. Relief candi Ngawen masih jelas terukir indah tentang Kinara-Kinari ( sang penghibur Dewa di Kahyangan ), Kalamakara ( Dewa Waktu ) dan D hyani Budha Ratnasambhawa dengan sikap tangan Wara Mudra ( Budha memberi berkah).

5. Makam Pangeran Singosari
Makam Raden Santri atau Pangeran Singosari terletak di lereng Gunung pring yang memiliki ketinggian 400 m diatas permukaan laut yang berjarak 1 km ke arah selatan dari kecamatan Muntilan. Obyek wisata ini merupakan makam keluarga Pangeran Singosari, yaitu keturunan raja Majapahit, putra Ki Ageng Pemanahan dan generasi ke VI (enam) Prabu brawijaya.

6. MAKAM SUNAN GESENG
Obyek Wisata Religi makam Sunan Geseng yang terletak di Desa Tirto Kecamatan Grabag .Makam Sunan Geseng ramai dikunjungi masyarakat Kabupaten dan sekitarnya khususnya warga Grabag pada malam ke- 21 dibulan Romadhon .Sunan Geseng yang mempunyai nama asli JOKRO JOYO adalah murid dari Sunan Kalijogo yang diperintahkan untuk menjaga tongkatnya, karena terlalu lama ,tempat untuk menjaga tongkat berupah menjadi semak-semak dan untuk menemukannya maka dibakarlah JOKRO JOYO tersebut hingga hangus terbakar yang kemudian oleh Sunan Kalijogo dimandikan di Sendang Jati Luweh Jogjakarta selanjutnya COKRO JOYO berganti nama dengan Sunan Geseng dan disuruhlah untuk menyebarkan Agama Islam Di Kecamatan Grabag sampai Wafat dan dimakamkan di Desa Tirto

7. where is Borobudur temple?a. it is at magelang.b.it is on magelang.c.it is in magelang.d.it is under magelang regency ​


C. It is in megalang.

Jawaban:

A.It is at magelang.

Penjelasan:

[tex]Borobudur temple[/tex]  [tex]it[/tex] [tex]is[/tex] [tex]at[/tex]   [tex]Magelang[/tex]


8. what is the nickname of the lion a. king of the beats b. the arrogant one c. the chosen one d.the success one


the nickname of the lion is king of the beats
mungkin A.kiong of the beats

9. 4. One day, Bandung Bondowoso killed king Boko to conquer Prambanan


Pada suatu hari di bandung Bondowoso membunuh raja Boko untuk menaklukan prambanan #KING

10. One day while the king was thinking about his daughter, he .....an idea. (Have)​


Jawaban:

has

Penjelasan:

untuk kata 'he she it' dalam bahasa inggris mempunyai/have diubah menjadi 'has'

Jawaban:

he has some an idea

Penjelasan:

(sorry if im wrong)


11. Ayuk akan pergi ke Magelang dari wonosobo.Ia berangkat pukul 07.30 lama perjalanan yang di tempuh dari wonosobo- Magelang adalah 150 menit.Ayuk akan sampai di Magelang pukul


Jawaban:

150 menit sama dengan 02.30

jadi ayuk tiba pukul 07.30 + 02.30 = pukul 10.00


12. Ayuk akan pergi ke Magelang dari wonosobo.Ia berangkat pukul 07.30 lama perjalanan yang di tempuh dari wonosobo- Magelang adalah 150 menit.Ayuk akan sampai di Magelang pukul​


Jawaban:

Jawabannya adalah pukul 11.00

Penjelasan dengan langkah-langkah:

07.30 + 150 menit = 11.00

Ayuk akan sampai di Magelang pukul 11.00

Aljabar

lama perjalanan Wonosobo - Magelang

= 150 menit

= 150/60

= 2,5 jam

= 2 jam 30 menit

Waktu tiba Magelang

= 07.30 + 02.30

= 10.00

waktu tiba pukul 10.00


13. potensi daerah kota magelang Dan sejarah kota magelang. tolong yaa


Sejarah dan Hari Jadi Hari Jadi Kota Magelang ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 6 Tahun 1989, bahwa tanggal 11 April 907 Masehi merupakan hari jadi. Penetapan ini merupakan tindak lanjut dari seminar dan diskusi yang dilaksanakan oleh Panitia Peneliti Hari Jadi Kota Magelang bekerjasama dengan Universitas Tidar Magelang dengan dibantu pakar sejarah dan arkeologi Universitas Gajah Mada, Drs.MM. Soekarto Kartoatmodjo, dengan dilengkapi berbagai penelitian di Museum Nasional maupun Museum Radya Pustaka-Surakarta. Kota Magelang mengawali sejarahnya sebagai desa perdikan Mantyasih, yang saat ini dikenal dengan Kampung Meteseh di Kelurahan Magelang. Di kampung Meteseh saat ini terdapat sebuah lumpang batu yang diyakini sebagai tempat upacara penetapan Sima atau Perdikan. Untuk menelusuri kembali sejarah Kota Magelang, sumber prasasti yang digunakan adalah prasasti Poh, prasasti Gilikan dan prasasti Mantyasih. Ketiganya merupakan prasasti yang ditulis di atas lempengan tembaga. Parsasti POH dan Mantyasih ditulis zaman Mataram Hindu saat pemerintahan Raja Rake Watukura Dyah Balitung (898-910 M), dalam prasasti ini disebut-sebut adanya Desa Mantyasih dan nama Desa Glangglang. Mantyasih inilah yang kemudian berubah menjadi Meteseh, sedangkan Glangglang berubah menjadi Magelang. Dalam Prasasti Mantyasih berisi antara lain, penyebutan nama Raja Rake Watukura Dyah Balitung, serta penyebutan angka 829 Çaka bulan Çaitra tanggal 11 Paro-Gelap Paringkelan Tungle, Pasaran Umanis hari Senais Sçara atau Sabtu, dengan kata lain Hari Sabtu Legi tanggal 11 April 907. Dalam Prasasti ini disebut pula Desa Mantyasih yang ditetapkan oleh Sri Maharaja Rake Watukura Dyah Balitung sebagai Desa Perdikan atau daerah bebas pajak yang dipimpin oleh pejabat patih. Juga disebut-sebut Gunung Susundara dan Wukir Sumbing yang kini dikenal dengan Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Begitulah Magelang, yang kemudian berkembang menjadi kota selanjutnya menjadi ibukota Karesidenan Kedu dan juga pernah menjadi ibukota Kabupaten Magelang. Setelah masa kemerdekaan kota ini menjadi kotapraja dan kemudian kotamadya dan di era Reformasi, sejalan dengan pemberian otonomi seluas-luasnya kepada daerah, sebutan kotamadya ditiadakan dan diganti menjadi kota. Ketika Inggris menguasai Magelang pada abad ke 18, dijadikanlah kota ini sebagai pusat pemerintahan setingkat Kabupaten dan diangkatlah Mas Ngabehi Danukromo sebagai Bupati pertama. Bupati ini pulalah yang kemudian merintis berdirinya Kota Magelang dengan membangun Alun - alun, bangunan tempat tinggal Bupati serta sebuah masjid. Dalam perkembangan selanjutnya dipilihlah Magelang sebagai Ibukota Karesidenan Kedu pada tahun 1818. Setelah pemerintah Inggris ditaklukkan oleh Belanda, kedudukan Magelang semakin kuat. Oleh pemerintah Belanda, kota ini dijadikan pusat lalu lintas perekonomian. Selain itu karena letaknya yang strategis, udaranya yang nyaman serta pemandangannya yang indah Magelang kemudian dijadikan Kota Militer: Pemerintah Belanda terus melengkapi sarana dan prasarana perkotaan. Menara air minum dibangun di tengah-tengah kota pada tahun 1918, perusahaan listrik mulai beroperasi tahun 1927, dan jalan-jalan arteri diperkeras dan diaspal. Pembagian wilayah Kota Magelang terdiri atas 3 kecamatan, yakni Magelang Utara, Magelang Selatan dan Magelang Tengah, yang dibagi lagi sejumlah kelurahan.
POTENSI WISATA BUDAYA DI KOTA MAGELANG 
 Obyek Wisata yang ada di Kabupaten Magelang adalah : 
1. Museum Sudirman 
Nama Jenderal Sudirman terkait dengan sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia. Beliau adalah Panglima Besar dalam perang kemerdekaan dengan bergerilya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Dalam perang kemerdekaan Panglima Besar Sudirman tampil sebagai ahli siasat, seorang pemimpin dan seorang patriot yang disegani dan dikagumi. Dimana ada waktu itu sekutu yang diboncengi pasukan Belanda diperlengkapi dengan senjata moderen dipukul mundur dari Magelang ke Ambarawa terus ke Semarang.

2. Museum Diponegoro
Pangeran Diponegoro adalah salah satu seorang pahlawan Nasional yang mempunyai latar belakang sejarah yang cukup heroik. Beliau adalah seorang pimpinan yang bersifat tegas menghadapi Belanda baik fisik maupun diplomasi, sehingga Belanda pada waktu itu selalu banyak mengalami kegagalan. Namun dengan kelicikan Belanda yang dipimpin oleh Jenderal De Kock, Pangeran Diponegoro diajak berunding yang berakhir dengan penangkapan dirinya. Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 20 Oktober 1830, di tempat kediaman rumah dinas Karesidenan Kedu. Pangeran Diponegoro merupakan Pahlawan Kemerdekaan yang berjuang melawan Belanda pada tahun 1825 sampai 1830, yang terkenal dengan Perang Diponegoro.

3. Museum OHD 1 dan 2 
Museum Oei Hong Djien (OHD) adalah museum seni rupa milik seorang pecinta seni, dr. Oei Hong Djien. Museum ini mempunyai koleksi lebih dari 1.500 karya seni, terdiri atas karya lukis, patung indoor dan outdoor, karya instalasi serta keramik. Terdiri atas 2 bangunan utama, museum ini dirancang oleh Yongki Hartanto, terletak di Jalan P. Diponegoro 74 Magelang, Jawa Tengah, Indonesia.

4. Museum Bumiputera 1912 
Jika suatu saat Anda dalam perjalanan atau sedang berada di Kota Magelang, singgahlah di Museum Bumiputera 1912 yang terletak di Jl. Jend. A. Yani No. 21, Poncol, Kota Magelang. Anda akan dihantar ke sejarah industri perasuransian di negeri ini tanpa dipungut biaya.

5. Museum Taruna Abdul Jalil
Museum Taruna Abdul Jalil merupakan salah satu fasilitas pendidikan Akademi Militer yang secara visual menyediakan beragam koleksi yang mempunyai peranan cukup penting dalam proses pendidikan perwira dan taruna. Museum ini memiliki luas 980 m2, berjarak sekitar satu kilometer ke arah Selatan dari pusat Kota Magelang. 

6. Museum Badan Pemeriksa Keuangan 
Menelusuri lika-liku perkembangan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sejak awal berdiri hingga sekarang dapat dilakukan di Museum BPK. Museum yang diresmikan pada tanggal 04 Desember 1997 oleh Ketua BPK periode 1993 s/d 1998, JB Sumarlin ini terletak di kompleks bekas Kantor Karesidenan Kedu di Jl. Diponegoro No. 1, Kota Magelang.

Museum BPK menyimpan sejarah berdirinya Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia pada 28 Desember 1946 dan membuka kantor pertama di Magelang. Museum BPK memiliki koleksi berupa benda hiraldika, buku, grafika, replika, koleksi hasil abstraksi, etnografika dan miniatur.

14. a candhi borobudhur ing magelangb candhi borobudhur iku ing magelangc candhi borobudur ing magelang d candhi borobudhur magelang​


Jawaban:

masih bisa saya kerjakan?

Penjelasan:


15. Ambarawa terletak di antara ....a. Semarang dan Boyolalib. Semarang dan Magelangc. Magelang dan kertasurad. Magelang dan Boyolali​


Jawaban:

b. semarang dan magelang

Penjelasan:

maaf kalo salah


16. Why do you send the card.....a. The big oneb. in Magelangc. To conguriate one the hersuccesPlis bantu jawab itu soal pilihan ganda ​


Jawaban:

C. To congratulate one the her success

Note:Semoga membantu :)

Jawaban:

Why do you send the card.....

a. The big one

b. in Magelang

c. To conguriate one the hersucces

Penjelasan:

Jawaban dicetak tebal pilihan C. karena menjelaskan mengapa si penulis mengirimkan surat yaitu untuk memberikan ucapan selamat atas kesuksesan yang telah berhasil diraih oleh temannya tersebut.

Semoga membantu ya.


17. Penulisan tanggal surat yang benar adalah....Magelang : 12 Mei 2017Magelang, 12 Mei 2017.Magelang, 12 Mei 2017Magelang . 12 Mei 2017​


Jawab magelang,12 Mei2017

Karena disurat resmi maupun surat non resmi kalimat tanggal tidak ada titik akhir

Jawaban:

penulisan tanggal surat yang benar adalah Magelang, 12 Mei 2017.

Penjelasan:

Maaf klo salah


18. ali menempuh jarak magelang - demak dengan kecepatan rata rata 60km/jam selama 2jam 30menit.adit mengendarai motor rx king hanya dalam waktu 2jam.maka kecepatan rata rata adit adalah.......km/jam​


Jawaban:

75km/jam

Penjelasan:

60km/jam selama 2 jam 30 menit

maka 60x2+30=150 km total jarak magelang-demak

jika sampai dalam waktu 2 jam maka 150:2=75km/jam


19. Di magelang ada berapa Di magelang ada berapa Kecamatan


Ada 21 kecamatan
salah satunya;
Kecamatan Bandongan. ...

Kecamatan Borobudur. ...

Kecamatan Candimulyo. ...

Kecamatan Dukun. ...

Kecamatan Grabag. ...

Kecamatan Kajoran. ...

Kecamatan Kaliangkrik. ...

Kecamatan Mertoyudan.


20. Penulisan tanggal surat yang benar adalah....*Magelang : 12 Mei 2017*Magelang, 12 Mei 2017.*Magelang, 12 Mei 2017*Magelang . 12 Mei 2017​


Jawaban:

*Magelang, 12 mei 2017.

semoga membantu^_^

maaf kalau salah

Magelang, 12 Mei 2017.


Video Terkait


Post a Comment

0 Comments